Kain gringsing adalah satu-satunya kain tenun
tradisional Indonesia yang dibuat menggunakan teknik teknik dobel ikat dan
memerlukan waktu 2-5 tahun. Pakar tekstil menyataan bahwa teknik penenunan kain
gringsing ini hanya dijumpai di tiga lokasi di dunia, yaitu Tenganan
(Indonesia), Jepang, dan India. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali.
Kata gringsing berasal dari gring yang berarti ‘sakit’
dan sing yang berarti ‘tidak’, sehingga bila digabungkan menjadi ‘tidak sakit’.
Maksud yang terkandung di dalam kata tersebut adalah seperti penolak bala. Di
Bali, berbagai upacara, seperti upacara potong gigi, pernikahan, dan upacara
keagamaan lain, dilakukan dengan bersandar pada kekuatan kain gringsing.